ertama aku minta maaf terlebih dahulu terhadap keluarga Pak David yg mana cerita sex nyata kami aku tuangkan kedalam tulisan dan aku sengaja kirimkan ke s ini. Maksudnya bukan aku ingin populer alias apapun bahasanya. Aku menceritakan ini hanya ingin supaya masyarakat tahu. Bahwa lakukanan semacam ini sangat tdk terpuji dan merugikan orang lain. Khususnya terhadap orang yg sudah baik terhadap kita.
Namaku Lasmi, usia ku saat ini sdh 40 tahun. Keluargaku terbilang keluarga tidak lebih mampu. Orang tua ku berasal dari daerah terpencil yg ada di daerah Utara Karawang Jawa Barat. Bapak ku hanya seorang buruh serabutan, jg bunda ku sekedar kuli cuci pakaian para tetangga. Aku sendiri mempunyai saudara kandung empat orang, aku adalah anak tertua.
Sebab kenasiban orang tua ku yg serba ketidak lebihan, akhirnya untuk menolong meringankan bebannya, aku yg baru berumur 17 tahun dinikahkan sama pria opsi mereka. Sebab aku tdk mau disebut anak durhaka, akhirnya kami dinikahkan, meski sebetulnya hati ini tdk mengharapkannya. – Seusai menikah akhirnya aku pun diboyong suami untuk menempati rumah baru di daerah asal suami ku Cikampek. Terbukti benar, seusai aku menikah, aku bisa mengumpulkan uang dari sisa resiko rumah tangga yg diberi oleh suami ku yg pekerjaaannya sebagai levelansir barang-barang material.dan akupun tidak lupa menolong orang tua ku di kampong.
Waktu berlangsung sangat cepat, sdh 2 tahun aku membina rumah tangga tetapi. Prahara biduk rumah tangga mulai goyah. Sebab sdh 2 tahun berumah tangga aku belum jg memperlihatkan tanda-tanda kehamilan. Suami ku mulai berbuat macem-macem dan tidak jarang menyinggung perasaan ku, bahkann tidak segan-segan suka memukuli ku tanpa sebab. Klimak nya, di bulan Juli tahun 1990 suami tega menceraikan dan mendampingi diriku terhadap orang tua di kampung. Mungkin sebab suami sdh tdk mau diajak musyawarah, akhirnya kedua orang tua ku menerima keputusan suami ku dgn berat hati dan sedih.
Seusai menerima talak satu dari suami ku, aku hanya bisa berdiam diri saja dirumah dn rugii kenapa diriku tdk bisa hamil. Tetapi semacamnya penyesalan tiadalah artinya. Setahun lamanya aku berdiam diri dirumah tanpa pekerjaan, sebuahhari saat aku sedang menyapu halaman, paman ku yg dari Bekasi tiba-tiba dating kerumah orang tua ku.
“Assalamualaikum, waduuuhhhh janda anget lagi nyapu halaman nih” teriak paman mengagetkan konsentrasiku. Aku yg sedikit kaget, menjawab jg salam nya.
“Neng, bapak ma emak ada ga. Amang (Paman,red) jauh-jauh dari Bekasi ada butuh banget, mau ada yg diceritain sama neng dan orang tua neng” tambahnya.
“Critain aja kini mang, kan amang butuhnya ke eng jg kan?” jawab ku penasaran.
Tdk lama kemudian, paman ku itu menceritakan maksud kedatangannya itu. Bahwa dirinya dimintai tolong oleh kawannya untuk mencarikan seorang pesuruh untuk ditempatkan disalah satu keluarga orang kaya di Bekasi.
“Yeh mari amang, jangan jauh-jauh atuh. Neng jg mau. Kan neng kini sdh tdk punya suami dan lagi sehingga pejabat nih, pengangguran se jawa barat, gitu loh, hehe” ujar ku sambil lelucon.
“Ya, kalau neng mau dan pastinya diijinan sama ema dan bapak sih amang ga apa-apa. Berarti gak butuh nyari orang lain” sergah paman ku.
Akhirnya ketika sorenya kami berembuk bersama orang tua dan adik-adik ku, dan aku diijinkan untuk bekerja sebagai pesuruh di Bekasi. Sore itu jg aku dan paman ku yg mengendarai sepeda motor langsung bergegas meninggalkan kampong kelahiran ku itu. Dua jam setenga perjalanan menuju Bekasi, akhirnya aku hingga jg dirumah kawan paman ku.
“Oh, ini toh calon pembantunya Pak Romi itu. Ck..ck..ck..montok banget. Ini siapa kalian Sup?” Tanyanya terhadap Paman ku.
“Huuss, ini keponakan ku dari kampong. Dirinya abis dicerain sama suaminya. Awas jangan macem-macem loh Ded!. Udah, yuk kami kerumahnya Pak Romi saja, mumpung belum malem nih” ajak paman terhadap kawannya. Akhirnya kami bertiga dgn mengendarai dua motor menuju rumah Pak Romi disalah satu perumahan yg lumayan Elite di Kota Bekasi.
Lima belas menit perjalanan akhirnya kami hingga jg didepan rumah yg lumayan megah milik Pak Romi. Seusai memencet Bel yg ada di pojok tembok, keluarlah salah satu pria yg berumur 35 tahunan. “Oh kang Dedi dan kang Usup, mari masuk. Dari siang tadi jg bapak dan bunda sdh nunggu-nunggu. Mari masuk neng” kata lelaki tadi sambil mempersilahkan masuk.
Ketika kami bertiga berada diruang tamu, tdk lama keluarlah seorang pria separuh baya yg berperawakannya lumayan atletis. Seusai pria menawarkan diri, barulah saya tahu, bahwa itulah sang pemilik rumah, Pak Romi. “Maaf agak lama menantikan yah, kebetulan bunda nya sedang arisan keluarga bersama Sony anak saya di daerah Cakung. Maaf tdk ada apa-apa, maklum si bibi (Pembantu) nya sdh pulang kampung” ujar Pak Romi dgn santunnya.
“Oh ini toh calon pesuruh yg dimaksud kang Dedi itu” tambahnya.
Kang Dedi kawannya paman, langsung mengiyakan,
“Iya ini pak, dirinya ini tetap keponakannya kang Yusup. Dirinya orang Karawang, tp daerahnya yg dekat dgn laut utara itu loh Pak, hehe” sergah kang Dedi.
Sejam sdh kami ngobrol, akhirnya paman dan kang Dedi pamitan untuk pulang.
“Yg betah ya neng. Awas jaga diri baik-baik” bisik paman didaun telinga ku.
Sepeninggal mereka, diruang tamu hanya ada aku dan Pak Romi. Sebetulnya sejak kali pertama menonton pak Romi, kenapa perasaan ku menjadi lain. Jantung ku seolah berdetak tidak karuan dan darah ditubuh ku mengalir cepat.
“Ah, mungkin hanya perasaan ku saja. Tp terbukti maapabilan ku ini mesikipun sdh berumur, tp sangat luar biasa. Semacam apa rasanya yah, bila ada dipelukannya” pikirku dalam hati.
“Heeyy, kok melamun sih de. Apa yg kalian lamunin. Pacarnya yah?’ gertak Pak Romi yg membuyarkan lamunan ku.
“Ah nggak Pak, hanya malu saja sama bapak. Saya ga terbiasa ada didalam rumah yg semewah ini. Sehingga malu saya nya pak. O, iya pak, dimana kelak tempat tidur saya?” kata ku mengalihkan pembicaraan.
Ditanya begitu, pak Romi akhirnya mengundang ku keruangan dalam untuk memperlihatkan kamar buat ku. Nyatanya kamar ku berada di lantai dua.
“Ini kamar mu Mi. Disitu jg ada kamar mandinya. Dan kalian bakal mandi sepuasnya tanpa ada yg mengganggu. Hehe..” canda Pak Romi.
Tak terasa ini adalah tahun ke dua aku bekerja di keluarga pak Romi. Selaiin pak Romi dan istrinya baik terhadap ku, anaknya yg bernama Sony pun sangat santun. saya merasa kerasan, sebab keluarga ini lumayan baik memperlakukan aku sebagai pembantu, bahkan memberbagi lebih dari apa yg diinginkan oleh seorang pembantu. Tp saya jg sadar bakal faktor ini, khususnya bakal kebaikan pak Romi, yg terlalu berlebihan.
Tetapi aku tidak begitu memikirkannya. Sepanjang nasib ku terjamin, aku pun bisa menabung kelebihannya untuk jaminan hari tua nanti. Perkara kelakuan pak Romi yg rutin minta “dilayani” kebutuhan biologisnya apabila kebetulan istrinya tidak ada di rumah, itu adalah perkara lain. Aku tidak memperdulikannya, soalnya akupun sangat membutuhkan dan menikmatinya pula. Aku jg kan wanita normal, yg sempat merasakan berumah tangga dan memperoleh kehangatan seorang laki-laki.
Sejujurnya sejak aku baru enam bulan bekerja dirumah itu, Pak Romi dgn semakin terang terhadap ku kala itu aku sedang berada di dapur, dirinya membisikan bahwa dirinya sangat tergila-gila menonton kedua payudara ku yg montok dan kenyal. Kulit ku terbukti agak kecoklatan tetapi terawat bersih dan halus. Soal wajah meski aku tdk termasuk cantik, tetapi katanya aku mempunyai daya tarik tersendiri. Sensual! Begitu kata maapabilan ku saat pertama kali kami bercinta di kamar tidur ku, waktu itu istri dan anak nya tdk berada dirumah, pak Romi lebih awal pulang kerumah.
Ketika itu usia ku yg tetap relative tetap muda dan rasa seks yg tetap tinggi. Setiap ada peluang aku dan pak Romi rutin bermesum ria. Apakah itu di ruang tamu, dapur ataupun kamar mandi, ketika kami berdua sama-sama lagi ‘pengen’, tentu bakal kami lakukan, pastinya disaat istri dan anaknya tdk berada dirumah.
Nyatanya, perselingkuhan diriku dgn keluarga itu bukan hanya dgn pak Romi, tetapi aku justeru malah terpikat oleh anaknya yg tetap terbilang aroma kencur. Momen itu terjadi ketika Pak Romi mendapat tugas kerja dari kantornya kedaerah Kalimantan Timur selagi tiga bulan lamanya. Padahal aku ini bukan istri syah nya, tetapi perasaanm ku ditinggal pak Romi serasa ditinggal sang suami. Otomatis jatah seks yg rutin aku terima dari pak Romi wajib berhenti sementara. Jelas selam stu minggu saja ditinggalkan, kepala ku serasa pening, akhirnya diam-diam aku masturbasi didalam kamar mandi.
Pada sebuahhari, cocoknya hari minggu siang, dirumah tdk ada siapa-siapa istri pak Romi pergi ke arisan ibu-ibu kantornya. Sony entah kemana sejak pagi hari dirinya sdh pergi bersama kawannya. Aku yg kesepian sendiri dirumah akhirnya memutuskan untuk mandi seusai setengah hari bekerja membersihkan rumah. Disaat aku sedang mandi, perasaan ku merasa tidak enak, seolah ada orang yg sedang mengintip. Saat itu aku teringat, pada waktu masuk ke kamar pintunya lupa tdk aku kunci. Benar dugaan ku, ketika berakhir mandi disamping lemari pakaian ada Sony sedang berdiri sambil cengegesan.
“Maaf Bi. Tadi waktu saya manggil-manggil tdk ada sahutan, seusai aku buka pintu ga dikunci lalu aku beranikan masuk dan menonton Bibi sedang mandi” ujar Sony dgn gaya lugunya.
Jujur saja, saat menonton Sony, seolah aku menonton dirinya adalah Pak Romi yg berdiri dihadapan ku.
”Ya udah, terbukti ada apa manggil-manggil bibi. Sony mau minta tolong ma bibi. kini bibi mau pakai baju, Sony keluar dulu yah?” jelas ku.
“Aku minta dikerokin, kayaknya masuk angin bi, udah disini aja, ga usah ganti baju, pakai handuk jg ga apa-apalah bi” elak Sony sambil hebat tangan ku supaya duduk di kasur.
Sony langsung membuka kaosnya, dan memberbagi kerikan beserta hand body nya. Ketika aku sedang mengerik punggungnya, tiba-tiba tangan Sony hebat handuk yg sedari aku lilitkan di tubuhku yg montok. Karuan saja tubuh ku seketika itu menjadi telanjang bulat.
“Duh, jangan nakal begitu dong Son, kelak ketahuan Bunda bisa berabe. Bibi bisa dipecat Son” pekik ku semacam tidak digubrisnya.
“Jangan pura-pura lah bi, apa saya wajib bilang bahwa bibi dan papah suka begituan dirumah ketika Bunda sedang tdk ada?, aku tuh sempat lian kalian bersetubuh didalam kamar papah, waktu itu aku sempat mengintip tp kalian tdk menontonnya” gertak Sony.
Jelas perasaan ku saat itu bagai tersambar petir di siang bolong. Muka ku langsung pucat mendengar kata-kata Sony semacam itu.
“Sekarang tinggal pilih. Bibi mau melayani aku alias tdk. Alias aku bilang saja ke Ibu, bahwa kalian tidak jarang bersetubuh dirumah ini? Kini terserah bibi” ancamnya. Tetapi sesungguhnya dalam hatiku, mesikipun Sony tdk mengancam pun aku tentu mau melakukan itu, tp aku menjaga imej terlebih dahulu.
Aku yg terdiam, langsung dikegunaaankannya. Tubuh ku yg sdh telanjang ini, menjadi santapan anak yg tetap aroma kencur itu.
Tetapi aku tidak menygka, nyatanya Sony mempunyai stamina kuat semacam pak Romi. Dirinya bisa mengimbangi keganasan nafsu seks ku yg sdh menggebu-gebu, menjelang pukul 9 malam, akhirnya kami berdua tergolek lemas. Empat ronde kami tuntaskan permainan diatas ranjang dan dikamar mandi, segala gaya kami lakukan.
Seusai Sony puas, dirinya langsung kembali ke kamarnya untuk istirahat,
“Terimakasih ya bi, layak saja papah ketagihan. Nyatanya punya bibi terbukti enak” ejek Sony sebelum meninggalkan kamar ku.
Seusai Sony meninggalkan kamar ku, aku sempat berpikir, tdk apalah pak Romi tdk ada pun, toh anaknya pun sanggup mengobati kekangenan ku bakal seks. Selagi tiga bulan pak Romi di Kalimantan Timur, selagi itu pula Sony yg rutin memenuhi keinginan seks ku. Dan setalah kepulangan kembali pak Romi kerumah, otomatis aku langsung melayani dua orang sekaligus. Tetapi disini aku lah yg berperan membagi waktunya supaya tdk berontak antara pak Romi dgn Sony anaknya.
Selama aku 7 tahun bekerja di rumah itu, aku sangat terpuaskan. Persoalan materi tdk terhitung, apalagi kebutuhan seks, aku dalam sehari wajib melayani kedua kekasih gelap ku itu. Keduanya sangat kuat, dan selagi sepuluh tahun itu jg keduanya sama sekali tdk mengenal mengenai pemecahan jatah seks itu. Itu semua sebab kepiawaian ku mengatur waktunya.
(Semacam yg diceritakan sumber terhadap xxx dari xxxx. Dan sesuai permintaan sumber, nama-nama yg tercantum dalam tulisan diatas sengaja di palsukan) ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,